Kota Bima LAWATANEWS
Waskita Karya (Persero) Tbk. berhasil mendapatkan proyek pengerjaan tanggul di daerah Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB). Proyek bernama Urban Flood Control System Improvement in Selected Cities Phase 2 Bima Sub Project (Package 4A) bernilai Rp112 Miliar. Proyek ini dibuat untuk mencegah terjadinya banjir di Kota Bima.
Sebagaimana yang di muat dalam media nasional Kompas, Senior Vice Presiden Corporate Secretary Waskita Ermy Puspa Yunita mengatakan didapatnya proyek di Kota Bima sebagai bentuk kepercayaan pemerintah terhadap Waskita. “Alhamdulillah, Waskita diberikan kepercayaan oleh pemerintah khususnya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat untuk mengerjakan proyek penanggulangan banjir di Kota Bima,” kata Ermy dalam keterangan pers nya di Jakarta.
“Dengan nilai kontrak 112 Miliar, Saya percaya Waskita khususnya tim proyek mampu mengerjakan dengan semaksimal mungkin,” lanjutnya.
Ermy mengatakan proyek ini rencananya akan dikerjakan dalam waktu 19 bulan dan berlokasi di Kecamatan Rasa Nae Barat dan Rasa Nae Timur, Kota Bima, NTB.
Nantinya Perseroan akan membangun sebuah tanggul yang nantinya difungsikan untuk menambah kapasitas tampung sungai saat terjadinya banjir. Selain itu, tebing akan diperkuat dengan revetment beton dan bronjong.
“Nantinya berfungsi untuk menahan tanggul dari gerusan banjir. Rencananya ada tiga penanganan banjir seperti revetment beton, normalisasi alur sungai, konstruksi parapet, lalu tebing diperkuat dengan beton bertulang,” tegas Ermy. Pada proyek ini, jenis pembayarannya adalah progress payment sehingga diharapkan arus kas dari Perseroan akan semakin lancar.
Waskita terus berkomitmen untuk menerapkan transformasi bisnis yang berkelanjutan, diantaranya pengelolaan proyek yang prudent, transparan, peningkatan implementasi tata kelola perusahaan yang baik dan manajemen risiko yang hati-hati.
Walikota Bima H. Muhammad Lutfi, SE (HML) yang dikonfirmasi media online Bimantika Rabu 31 Mei 2023 merasa bersyukur atas hadirnya mega proyek tersebut.
” Alhamdulillah proyek JICA jepang terealisasi di Kota Bima sebagai komitmen pemkot merelokasi masyarakat di bantaran sungai Padolo”.
Walikota HML yang juga mantan Anggota DPR RI 2 Periode ini menyampaikan juga bahwa anggaran yang diberikan oleh JICA sebesar 270 Milyar untuk relokasi sungai padolo dan Sungai Melayu.
“Nah untuk tahap awalnya sekarang di sungai Padolo sudah terealisasi dengan anggaran 112 Milyar nanti tahap selanjutnya di bantaran sungai Melayu, itulah yang kita usulkan sebesar 270 Milyar totalnya” ungkap Walikota HML. (Ad)