LAWATANEWS – Sepang terjang Hendra Gunawan (30 tahun) sudah sangat sering meresahkan warga RW 02 kelurahan Paruga Kecamatan rasanae barat Kota bima.
Sudah banyak korban, baik individu maupun masyarakat banyak, Terakhir Pemuda yang juga atlet voli setempat M. Sataruddin (25 tahun) menjadi korban penganiyaan residivis narkoba tersebut. Sataruddin dianiaya dengan dilumpuhkan lututnya menggunakan batu. Sempat melaporkan perbuatan hendra, akhirnya Sataruddin mengurungkan niatnya karena diintimidasi oleh beberapa oknum warga.
Begitu pula dengan derita yang dialami keluarga besar Iksan (Ketua RT setempat), saat resepsi pernikahan adiknya, hendra mengacau dan membuat acara sakral tersebut terpaksa dihentikan. Mirisnya keluarga mempelai, yaitu Bripka M. Ridwan (anggota Sat Brimob Bima) menjadi korban penganiayaan oleh ‘tukang gosip’ yang tak tamat SMP tersebut.
Korban dari Hendra tak pandang bulu, yang terbaru kejadian tidak menyenangkan (mengiris hati) menimpa salah seorang wartawan muda yang merupakan pimpinan redaksi di salah satu media online. Sebut saja Ikbal, Ulah hendra terhadap Ikbal (35 tahun) rupanya menjadi klimaks perbuatan bejatnya. Dengan memfitnah Ikbal lewat ungkapan “Kamu bersama saya turut menerima uang haram ibu dayat”, hendra berusahan memfitnah atau ‘melempar’ perbuatan bejatnya yang selama ini memeras salah satu pengurus PKH kepada Ikbal yang berprofesi aebagai wartawan. Begitu pula dengan ungkapan bahwa Ikbal turut menerima hasil dari balap liar dan counter PlayStation yang notabebe merupakan perbuatan keji hendra dkk. Karena balap liar dan PlayStation yang difitnahkan hendra kepada Ikbal rupanya tidak selaras dengan fakta yang ada.
Karena saat tahun kejadian menurut ‘dalang fitnah’ itu adalah tahun 2009 yang notabene Ikbal masih berada diluar Daerah untuk bekerja di PT Surya Madistrindo Mataram sebagai sales kanvas. Merasa sudah tidak bisa ditolerir, Ikbal bersama PWI Bima akan melaporkan perbuatannya kepada aparat penegak hukum. Selain memfitnah Ikbal secara pribadi, hendra sempat menghina profesi wartawan dengan mengatakan bahwa profesi tersebut tidak ada gunanya bagi masyarakat.
Selama ini Ikbal dikenal sebagai pemuda pendiam dan tak banyak bicara dilingkunganya (RT 01 Suntu Kelurahan Paruga). Ketika difitnah dengan perbuatan keji dilingkungan lain, dirinya merasa sangat keberatan dan pasti akan menyerahkan semua proses hukum sepenuhnya kepada APH.
Menurut informasi yang diterima wartawan, banyak saksi yang akan membantu Ikbal guna memberatakan sangsi bagi ‘setan’ kampung tersebut. Ulahnya dinilai oleh para tokoh masyarakat sudah keterlaluan, seperti memfitnah para pemuda, cekcok dengan ibu-ibu, mengadu domba beberapa kelompok masyarakat dan sebagainya.(??)