Renungan Akhir Tahun
Redaksi Lawatanews
Serasa baru kemarin kita masuki tahun 2019. Serasa baru kemarin kita membuat keinginan- keinginan, rencana dan sebagainya. Beberapa jam ke depan, kita akan masuki tahun 2020.
Masya Allah. Tidak terasa. Tak ada satu kekuatanpun yang bisa menghentikan perjalanan waktu, kecuali sang pencipta dan bila itu terjadi maka berakhirlah semua kehidupan di Dunia ini. Dalam menjalani sebuah kehidupan, banyak orang mengupayakan untuk bisa bertahan dalam mencapai impian-impiannya, baik dalam memperjuangkan kelompok, keluarga bahkan dirinya sendiri. Untuk itu manusia selalu ingin berubah Karena perubahan adalah salah satu hal yang pasti, sehingga memaksa semua makhluk yang hidup maupun alam sendiri akan dipaksa untuk menyesuaikan diri dengan kondisi perubahan yang terjadi.
Dalam menghadapi pergantian tahun tak seharusnya ditandai dengan sikap hura-hura, pesta pora dan atribut lainnya yang selalu menghiasi malam pergantian tahun. Coba kita bersandar sebentar sambil bertafakur merenungkan apa apa yang sudah diperbuat pada tahun-tahun yang akan kita tinggalkan dan memikirkan apa yang akan diperbuat untuk menghadapi tahun yang akan datang. Jangan terlalu senang menghadapi pergantian tahun karena sesungguhnya waktu yang kita miliki tinggal sedikit. Untuk itulah wajib kita harus selalu bersyukur. Seringkali bersyukur diidentikkan dengan sikap menerima, pasrah terhadap kondisi yang kita alami, lalu dijadikan alasan bagi mereka yang tidak mau berusaha.
Manusia tidak ada yang sempurna, Karena itu selalu ada celah untuk memperbaiki diri bagi mereka yang mau berusaha.
Pernahkah kita merenungkan bahwa betapa beruntungnya kita karena masih dapat berkata-kata, sedangkan di sisi lain ada orang yang tidak bisa untuk mengucapkan “Terima kasih”. Seberapa sering kita menggunakan lidah kita ini untuk berkata-kata yang tidak baik, Bahkan sampai menyakiti orang lain.
Pernahkah kita merenungkan bahwa betapa beruntungnya kita karena masih dapat mendengar, sedangkan di sisi lain ada orang yang tidak bisa mendengarkan suara orang-orang yang dicintainya, Seberapa sering kita menggunakan pendengaran kita untuk mencari tahu gosip-gosip yang tidak jelas juntrungannya, Tidakkah mendengarkan tutur-tutur kejernihan akan jauh lebih bermanfaat?
Di akhir tahun begini sering dijadikan momen untuk mengevaluasi apa yang sudah kita lakukan setahun ini. Renungi, sadari dan lakukan yang lebih baik lagi tahun depan. Waktu yang sudah berlalu takkan bisa kembali. Jangan menyesali apa yang sudah terjadi bila itu adalah hal buruk, karena dari hal yang buruklah sesungguhnya manusia dapat memetik pelajaran yang berguna. Manusia tak punya kuasa untuk memutar balik waktu. Yang penting adalah apa yang akan kita lakukan ke depannya.
Di dalam hidup ini terdapat dua periode waktu , masa lalu dan masa depan. Masa kini hanyalah sebuah momen pendek yang segera berlalu. Oleh karena itu, kita dapat memilih apakah kita ingin memfokuskan perhatian pada apa yang telah terjadi – sesuatu yang tidak dapat dirubah; atau pada masa depan dengan segala kemungkinan, dan pada keadaan-keadaan yang di dalamnya Anda memiliki kendali untuk merubahnya.
Semoga tahun 2020 lebih baik dari tahun- tahun sebelumnya.
Semoga kita semua diberi kesempatan untuk menjadi lebih baik ke depannya.
Kota Bima semakin maju dan bermartabat.
Jaya Negeriku.
Jaya Kotaku.
Jaya Lawatanews.