Selain Staf Ahli Walikota Bima juga hadir para Ketua MUI Kota Bima, perwakilan Kantor Depag Kota Bima, tokoh agama dan Alim ulama Kota Bima dan sekitarnya, tokoh masyarakat, para ustadz-ustadzah alumni dan pendidik Pondok Pesantren Al Husainy serta santriwan dan santriwati Al Husainy.
Acara tersebut dirangkai dengan Wisuda Tahfizh Al-Qur’an 30 Juz dan peluncuran buku berjudul “Jejak TGH. Ramli H. Ahmad.
Staf Ahli Bidang Kesejahteraan Rakyat Setda Kota Bima, Sukarno, SH, menjelaskan bahwa acara ini bukan hanya sekadar penghormatan kepada almarhum, tetapi juga merupakan momen penting untuk merefleksi perjuangan dan karya besar kedua almarhum dalam membawa kemajuan bagi Kota Bima.Jelasnya.
Sementara Dr. M. Hisyam, M.Pd.I Pimpinan Pondok Pesantren Al Husainy yang merupakan putra sulung TGH. Ramli bin H. Ahmad, membeberkan bahwa dalam rangkaian acara Haul yang istimewa ini, juga diadakan wisuda tahfizh Al-Qur’an 30 Juz.
BACA JUGA
Ini adalah langkah yang sangat bermakna, karena Almarhum TGH. Ramli H. Ahmad dan H. Umar Bin. KH. Abubakar beliau adalah tokoh-tokoh yang memiliki kedekatan yang kuat dengan nilai-nilai agama dan Al-Qur’an.
Wisuda tahfizh Al-Qur’an ini adalah penghormatan terhadap semangat keagamaan yang mereka ajarkan dan merupakan suatu upaya untuk memperkuat keilmuan agama di komunitas masyarakat Kota Bima.
Selain itu, kata Hisyam dalam momen yang sama, buku “Jejak TGH. Ramli H. Ahmad” juga diluncurkan.
Buku ini adalah suatu wujud penghargaan terhadap warisan dan kontribusi besar yang diberikan oleh almarhum TGH. Ramli H. Ahmad kepada masyarakat Kota Bima dan akan menjadi sumber inspirasi bagi generasi masa depan untuk melanjutkan perjuangan dan cita-cita yang ditinggalkan oleh almarhum, ungkap Dr. M. Hisyam, M.Pd.I.
Hal itu Senada dengan pimpinan Pondok Pesantren Al Husainy, Dedy Mawardy, ST, Ketua Yayasan Nurul Qur’an Bima yang tidak lain adalah putra sulung dari Almarhum H. Umar bin KH. Abubakar, menimpali bahwa Haul ke-2 Almarhum TGH. Ramli H. Ahmad dan H. Umar Bin. KH. Abubakar adalah saat yang sangat istimewa untuk mengenang dan menghormati perjalanan hidup keduanya serta untuk meneruskan semangat dan nilai-nilai yang mereka ajarkan dalam membangun Kota Bima yang lebih baik, baik dari segi keagamaan dan kecerdasan spiritual maupun kemajuan pembangunan fisik yang berorientasi pada terciptanya keadilan dan kesejahteraan umum.( Red).
