LAWATANEWS – Tim Institut Teknologi dan Bisnis (ITB) STIKOM Bali, melaksanakan silaturrahim dikediaman Wali Kota Bima, H. Muhammad Lutfi, SE, (15/05/22).
Kunjungan Tim ITB STIKOM Bali disambut hangat Walikota Bima didampingi Kepala Dinas Tenaga Kerja Kota Bima. Dalam pertemuan tersebut membicarakan agenda kerjasama ITB STIKOM Bali dan Pemkot Bima, diharapkan menjadi awal dari kemitraan.
Agenda lain kunjungan yakni menyampaikan program kuliah Online ITB STIKOM Bali di Jepang dan Singapura sambil magang sekaligus mengundang Walikota Bima pada Acara Wisuda angkatan-29 ITB STIKOM Bali sekaligus penandatanganan MOU antara ITB STIKOM Bali dengan Pemkot Bima, yang digelar pada tanggal 31 Mei 2022 mendatang.
“Wali Kota Bima meyambut baik atas adanya rencana pekaksanaan kegiatan tersebut dan secara garis besar Pemerintah Kota Bima mendukung segala kegiatan positif dan membangun. Dan Walikota juga mengarahkan untuk dapat berkoordinasi langsung dengan Disnaker Kota Bima.
“Nanti rekan-rekan dapat berkoordinasi langsung dengan Dinas Tenaga Kerja (Disnaker), dapat menyesuaikan dengan agenda yang tersedia dalam program Dinas”, terang Wali Kota.
Humas ITB STIKOM Bali, Rahman Sabon Nama, SE, mengatakan, bahwa kami mengajak mereka kuliah di ITB STIKOM Bali sambil magang online di Singapura atau kerja di Jepang. Untuk magang online Singapura hanya bayar kuliah di tahun pertama saja, lalu biaya kuliah tahun kedua, ketiga, dan tahun keempat ditanggung oleh perusahaan penerima mahasiswa magang di Singapura,” katanya.
Mahasiswa juga mendapat uang saku bulanan sejak tahun kedua sebesar Rp 1,5 juta/bulan, tahun ketiga Rp 3 juta/bulan, dan tahun keempat Rp 3,7 juta per bulan. Kalau orangtuanya tidak punya cukup uang untuk pembayaran tahun pertama, bank mitra STIKOM Bali yang akan talangi, kemudian mahasiswa membayar secara cicilan mulai tahun kedua hingga tahun keempat. “Jadi, hitung-hitung kuliah gratis,”bebernya.
Begitu juga kalau mahasiswa mau kuliah sambil kerja di Jepang dan kesulitan biaya, tidak usah khawatir, bank mitra ITB STIKOM Bali siap mendanai dulu baru mahasiswa bayar setelah kerja di Jepang.
“Program ini resmi, kami bekerja sama dengan BP2MI, jadi menggunakan visa kerja dan tentu gaji lebih besar dari magang, rata-rata Rp 20 juta per bulan,” lanjutnya. (ik)
