LAWATANEWS – Sebagai salah satu upaya penghijauan, Pemerintah Kota Bima menyelenggarakan Pekan Penanaman dan Reboisasi pada tegalan dan kawasan hutan di Wilayah Kota Bima, pada Rabu, 19 Januari 2022. Hal ini sebagai upaya dan ikhtiar Pemerintah dalam mengembalikan fungsi hutan dan gunung di Kota Bima yang selama ini diabaikan.
Melalui Dinas Lingkungan Hidup Kota Bima dan Dinas Pertanian Kota Bima, kegiatan ini juga berkolaborasi dengan DKPH Maria Donggo dan didukung oleh semua pihak di Kota Bima. Kegiatan tersebut melibatkan seluruh OPD Lingkup Kota Bima, TNI, Polri, Camat, Lurah, BUMN, BUMD, SMP, SMA, Perguruan Tinggi, hingga Komunitas Pencinta Lingkungan.
Wali Kota Bima, H. Muhammad Lutfi, SE menjelaskan bahwa kegiatan ini sebagai wujud nyata Pemerintah Kota Bima dalam penanganan banjir yang selama ini terjadi di Kota Bima.
“Penanganan banjir tidak bisa hanya sekedar buat talud, DAM dan embung saja, melainkan ada upaya nyata dari hulu ke hilir inilah yang saya sebut one sistem one integrated itu” jelas Wali Kota Bima.
Dalam kurun waktu 10 tahun terakhir lanjutnya, masih banyak masyarakat Kota Bima yang merambah hutan karena dirasa hutan tersebut hutan produktif. Jadi Wali Kota Bima mengimbau kepada HKN yang ada untuk melakukan tumpang sari yaitu dimana tanaman jagung tetap ada dan tanaman kemiri tetap ada.
“Karena dengan adanya pohon kemiri akan menekan sumber air yang ada, mampu menahan lumpur yang tergeruk dari gunung tidak langsung ke jalan,” ungkapnya.
Menurutnya, tanpa kesadaran semua pihak tidak mungkin keseimbangan alam ini bisa terjaga, apalagi masyarakat sekarang ini lagi giat-giatnya menanam jagung dengan harapan mendapatkan satu keuntungan yang luar biasa.
Selain itu, H.M. Lutfi berharap dengan terselenggaranya Pekan Penanaman dan Reboisasi Hutan dan Gunung Kota Bima dapat menggugah hati masyarakat untuk lebih peduli pada lingkungan untuk selalu menjaga, mengembalikan dan melestarikan fungsi hutan dan gunung-gunung yang telah hancur berpuluh-puluh tahun untuk kenyamanan bersama dan warisan untuk generasi yang akan datang.
Wali Kota menambahkan ini adalah cara terbaik yang kita lakukan dalam mengatasi bencana banjir yang sudah menjadi masalah yang meresahkan kita semua di saat musim hujan tiba. Oleh karena itu, gerakan ini jangan bersifat sementara namun harus tetap di kontrol dan diawasi oleh OPD terkait apabila ada kerusakan di lahan yang telah ditanami pohon tersebut.
Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Bima, Syarif Rustaman dalam laporannya menyampaikan bahwa kegiatan ini adalah kolaborasi dan inisiasi dari Dinas Lingkungan Hidup Kota Bima, Dinas Pertanian Kota Bima, DKPH Maria Donggo Masa yang didukung oleh seluruh elemen yang ada di Kota Bima.
“Kegiatan ini melibatkan TNI, POLRI, BUMN/BUMD, OPD lingkup Pemkot Bima, Camat, Lurah dan Pencinta dan Pemerhati Lingkungan yang berfokus di empat titik”, ungkapnya.
Lahan yang ditanami tersebut yakni Areal Perhutanan Sosial KTH Hambua Nanga Kelurahan Kolo, Areal Perhutanan Sosial Gapoktan Nanga Na’e Kapenta Kel. Jatibaru, Areal Perhutanan Sosial Meci Angi Kel. Kolo dan Areal Perhutanan Sosial Gapoktan Batawawi Kel. Matakando. (ai)