Kota Bima, Lawatanews- Sering tiup makanan panas? Jika hal ini sering Anda lakukan, maka mulai sekarang berpikirlah untuk mengurangi atau bahkan menghilangkannya dari kebiasaan Anda.
Dikutip dari Healthy, ada 3 kemunngkinan yang akan terjadi karena kebiasaan tersebut.
1. Terjadi kontaminasi virus dan bakteri
Saat terbiasa meniupnya, itu akan memudahkan virus maupun bakteri yang ada di mulut untuk berpindah ke makanan akan semakin besar, apalagi jika ditiup oleh orang lain. Jika seseorang mengkonsumsi makanan yang terkontaminasi, maka akan ada peluang untuk tertular virus dari si peniup.
Menurut studi mikrobiologi, saat meniup ada lebih banyak koloni bakteri yang tertanam dalam makanan. Meskipun penelitian ini belum cukup kuat, tapi seseorang bisa terkena berbagai virus penyakit seperti influenza, TBC, hingga hepatitis. Penyebaran penyakit ini mudah ditularkan melalui udara.
2. Terjadi ketidakseimbangan asam dalam darah
Saat meniup, gas yang keluar dari mulut adalah CO2 atau gas karbondioksida. Gas ini akan membentuk senyawa yang bernama asam karbonat (carbonat acid). Karena bersifat asam, senyawa tersebut dapat memicu ketidakseimbangan pH dalam darah.
Tapi, ketidakseimbangan ini hanya bisa dilihat setelah dilakukan pemeriksaan oleh medis. Kadar pH yang normal berkisar antara 7,35 sampai 7,45. Dapat dikatakan terlalu asam bila kurang dari 7,35 yang disebut dengan kondisi asidosis.
Gangguan keseimbangan asam basa ini terjadi jika kadar asam dan basa dalam darah tidak seimbang, sehingga bisa mengganggu kinerja berbagai organ tubuh.
3. Memicu masalah kesehatan
Masalah lainnya yang bisa timbul dari meniup makanan adalah bisa memicu problem kesehatan. Jika makanan mengandung kalsium oksida (CaO) dan bereaksi dengan CO2 dari nafas saat ditiup, akan menghasilkan batu kapur atau CaCO3. Saat endapan dari CaCO3 semakin banyak, bisa memicu terbentuknya batu pada ginjal.